Sabtu, 04 September 2010

ikan buntal sebagai lauk di Cirebon


Selama ini kita ketahui bahwa ikan buntal merupakan jenis ikan yang sangat mematikan jika dikonsumsi. Ikan buntal ini merupakan ikan dari jenis puffer fish atau yang lebih dikenal dengan sebutan ikan fugu di Jepang. Jepang merupakan salah satu negara yang gemar mengkonsumsi ikan ini, kalau tidak dijadikan sebagai steak bisa dijadikan sebagai  santapan lain layaknya ikan salmon dan tuna yang sangat lezat dagingnya.


Ikan buntal ini oleh sebagian masyarakat Indonesia telah di cap sebagai ikan yang beracun dan tidak boleh dimakan dengan cara apapun, namun ketika saya berkunjung ke daerah Gebang Mekar tepatnya di Kabupaten Cirebon saya sangat terkejut karena hampir seluruh warga di sekitar Gebang Mekar mengkonsumsi ikan buntal itu. Pengalaman saya ini menjadi pertanyaan besar bagi diri saya, bagaimana tidak ikan yang selama ini menjadi hantu karena racunnya, namun di tangan orang Gebang Mekar menjadi santapan yang lezat dan bergizi.

Sebagian besar warga Gebang Mekar merupakan nelayan yang mencari kehidupan di laut utara Jawa. Mereka merupakan salah satu ciri masyarakat pesisir Indonesia yang menggantungkan semua kehidupannya pada laut. Ada istilah dari daerah tersebut "ari bli miyang ya bli urip" (kalau tidak melaut ya tidak bisa hidup) . Ikan buntal merupakan hasil tangkapan sampingan dari para nelayan daerah tersebut , sehingga  harganya relatif murah dan jika dijual pun untungnya sedikit. "iwak iki arane iwak buntek jar, enak pisan  rasane jeh tapi regane murah dadie ya mending digoreng dewek daripada di dol" (ikan ini namanya ikan buntal jar, enak banget rasanya tapi harganya murah jadi yang lebih baik digoreng sendiri daripada di jual) begitu pernyataan seorang nelayan Gebang Mekar kepada saya. Masyarakat disana memilih untuk mengolah ikan buntal sendiri menjadi makanan daripada harus menjualnya ke para pedagang/pengumpul. Ikan ini biasanya dipreparasi kemudian langsung di goreng dengan tambahan garam dan kunyit secukupnya layaknya ikan goreng biasa. Teknik preparasi yang tidak lazim dari ikan ini menjadikan salah satu  penemuan baru bagi diri saya karena dengan teknik preparasi itu kita dapat mengambil daging ikan buntal tanpa memecahkan  perutnya.

Saya pun kembali ke IPB Bogor, saya masih merasa penasaran dengan fenomena tersebut, akhirnya selang berapa lama saya mengetahui ikan buntal tersebut ikan buntal jenis apa. Informasi tersebut berasal dari seorang teman saya yang berasal dari Gebang Mekar dan merupakan anak IPB juga. Ikan tersebut merupakan ikan buntal pisang yang merupakan salah satu dari jenis ikan buntal dari genus Tetraodon. Saya pun kembali giat untuk mencari kandungan racun yang terdapat di dalam ikan buntal pisang tersebut, ternyata hasilnya sangat tidak mungkin karena saya mendapatkan data bahwa kandungan racun ikan buntal pisang ini terdapat di jaringan otot (muscle) dengan kandungan tetrodotoksin sebesar 1000 MU/gr. Saya pun bertanya-tanya kenapa bisa ikan buntal tersebut dimakan oleh orang-orang di daerah Gebang Mekar tersebut. Akhirnya dengan semangat saya menemukan jawabannya bahwa ada sebuah jurnal yang mengatakan sebenarnya tetrodotoksin ikan buntal disebabkan oleh makanan ikan buntal dari jenis mikroorganisme yang dapat mengakumulasi racun tersebut ke dalam tubuh ikan buntal.

Dalam kejadian ini saya mendapatkan kesimpulan bahwa ikan buntal pisang yang dijadikan lauk oleh masyarakat Gebang Mekar, benar-benar ikan yang mungkin mengandung racun yang sedikit atau tidak ada sama sekali, hal ini diduga akibat dari beberapa mikroorganisme penyebab tetrodotoksin tidak terdapat pada wilayah perairan utara Jawa. Menurut warga sekitar belum ada kejadian keracunan bahkan kematian pada saat mengkonsumsi ikan ini, namun ada berita bahwa terjadi kematian setelah mengkonsumsi ikan buntal pace bukan ikan buntal pisang.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

sy lagi nyari ikan buntal karang

Ginanjar Pratama mengatakan...

ikan buntal itu banyak jenisnya.. ikan buntal yang jenis apa?

Posting Komentar